Di belahan dunia manapun tradisi makan bersama sudah biasa dilakukan sejak jaman dahulu. Tradisi makan bersama seringkali dijadikan ritual untuk meningkatkan kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan. Begitu juga di Indonesia yang sangat banyak suku bangsanya ini. Tradisi Makan bersama ini bertujuan untuk mempererat dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam keluarga maupun dalam masyarakat. Sayang, seiring perkembangan jaman, tradisi ini mulai jarang dilakukan. Apalagi bagi mereka yang tinggal dikota-kota besar seperti Jakarta. Kesibukan yang menjadi alasannya. Padahal kegiatan seru ini dilakukan semua usia, selain mengenyangkan bisa dijadikan ajang silaturahmi. Mari kita lihat sedikit taradisi dan budaya makan bersama yang sudah turun temurun dilakukan masyarakat di Indonesia.
Ngariung, Jawa Barat
Masyarakat suku Sundabiasa berkumpul dan makan bersama dalam berbagai kesempatan. Kegiatan ini istilahnya ngariung. Ngariung artinya berkumpul, entah itu di dalam rumah atau pun dilahan yang cukup luas. Mereka biasanya makan secara lesehan.
Makanan disajikan di atas daun pisang. Makanan yang tersaji cukup beragam, mulai dari nasi liwet, ayam goreng, ikan asin, tempe, tahu dan yang tak ketinggalan sambal dan lalapan khas masakan sunda. Cara makannya menggunakan tangan.
Makanan disajikan di atas daun pisang. Makanan yang tersaji cukup beragam, mulai dari nasi liwet, ayam goreng, ikan asin, tempe, tahu dan yang tak ketinggalan sambal dan lalapan khas masakan sunda. Cara makannya menggunakan tangan.
Babancakan, Keluarga di Banten
Hampir mirip dengan masyarakat di daerah Jawa Barat, masyarakat Pandegrlang, Propinsi Banten juga biasa melakukan makan bersama di atas daun pisang. Yang berbeda hanya istilahnya saja. Mereka biasa menyebutnya Babancakan.
Makanan dihidangkan di atas daun pisang dan dimakan bersama sekitar 3
orang atau lebih. Semakin banyak orang yang makan maka suasana makan
bersama ini akan semakin ramai. Makan bersama babancakan ini bisa
dilakukan kapan saja dan dimana saja. Bisa di kebun, ditepi sungai
ataupun didalam rumah. Sebagai teman nasi menu yang disajikan
diantaranya ikan mas panggang yang diperoleh dari hasil memancing
disungai. Ditambah juga dengan sambal Honje dan lalapan ataupun sayur
asem. Dalam menyajikan babancakan ini dilakukan kerjasama dalam memasak
maupun mendapatkan bahan yang akan dimasak. Masing-masing orang akan
mendapatkan tugas, sehingga rasa kebersamaan akan lebih terasa.
Megibung, Bali
Megibung adalah tradisi turun-temurun yang dilakukan oleh warga kampung Islam Kepaon, Bali. Tradisi makan bersama ini sudah dilakukan sejak masa kerajaan tepatnya pada masa kekuasaan Raja Karangasem. Megibung berasal dari kata gibung yang artunya kegiatan yang dilakukan bersama-sama dengan saling berbagi satu sama lain. Megibung sendiri acap kali dilakukan orang sambil berdiskusi dan berbagi pendapat. Menu makanan yang disajikan cukup beragam dan kebanyakan menu khas Bali yang halal.
Pada makan bersama Megibung ini dihidangkan gundukan nasi berserta lauk
pauknya di atas nampan. Lauk yang biasa disajikan pada Megibung ini
diantaranya adalah pepesan, daging, urutan, sate kablet, sate pusut,
sate nyuh, sate asem, lawar merah dan putih, sayur daun belimbing,
pademara dan sayur urap. Nasi ini dikelilingi oleh 4-7 orang.
Saat makan megibung ini ada aturan yang tidak tertulis dan wajib
dipatuhi seperti makanan yang dibuang dari mulut tidak boleh berceceran
di atas nampan. Makanan sisa ini harus dibuang di atas daun pisang yang
telah disediakan. Air putih tersedia dalam kendi dan diminum dengan cara
meneguknya langsung tanpa harus menuangkan terlebih dahulu ke dalam
gelas. Saat makan juga dilarang berbicara apalagi tertawa keras,
berteriak ataupun bersendawa.
Makan Patita, Maluku
Tradisi makan bersama di Maluku disebut Patita. Makan bersama ala keluarga Maluku ini selain dihadiri
oleh anggota keluarga juga bisa dihadiri oleh siapa saja yang datang.
Semua anggota keluarga bisa mencicipi semua makanan yang dihidangkan.
Makanan yang dihidangkan adalah masakan
tradisional Maluku. Seperti nasi kelapa dan nasi kuning. Acara makan
bersama seringkali digelar pada saat hari-hari tertentu yang dianggap penting.
Salah satu desa yang masih menjaga tradisi makan Patita ini adalah Desa Oma yang terletak di Pulau Haruku Kabupaten Maluku. Ada dua tradisi makan Patita Adat yang diselenggarakan di desa OMa ini. Pertama adalah Patita Marei yaitu para orang tua yang memberi makan anak-anak. Yang kedua adalah anak-anak yang memberi makan pada orang tua.
Baseprah, Kutai
Baseprah ini adalah tradisi makan yang dilakukan oleh suku adat Kutai yang merupakan penduduk asli di Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Baseprah adalah bahasa Kutai yang artinya makan bersama dengan duduk bersila di atas tikar. Dalam tradisi makan bersama ini tidak ada batasan sosial dalam masyarakat. Jadi antara rakyat dan pejabat bisa makan bersama-sama sesuai dengan makanan yang mereka suka.
Setiap orang akan memilih makanan yang disukainya dan duduk di depan makan tersebut. Dulu tradisi makan Baseprah ini seringkali dilakukan oleh Sultan Kutai saat merayakan upacara Erau bersama rakyatnya. Tradisi makan Baseprah ini melambangkan semangat kebersamaan.
Bajamba, Minangkabau
Makan bajamba atau biasa disebut juga makan barapak adalah tradisi makan yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau. Masyarakat berkumpul dengan duduk bersama di suatu ruangan. Biasanya kegiatan makan bersama ini dilakukan untuk memperingati hari-hari besar
agama Islam. Bahamba juga jadi ajang kegiatan sosialisasi dengan tanpa
melihat perbedaan status sosial. Makanan yang jadi menu utama cukup
beragam mulai dari nasi dan berbagai lauk pauk. Bajamba juga diselingi
dengan berbagai kegiatan kesenian minang.
Budaya makan bersama Bajamba ini biasanya dilakukan pada acara-acara besar seperti pernikahan, perayaan panen raya dll sebagai simbol
kebersamaan. Uniknya pada tradisi makann Bajamba ini didahului dengan
balas pantun yang dikenal dengan nama "Pantun Pasambahan" sebagai
penghormatan bagi siapapun yang hadir di sana. Kegiatan balas pantun ini dilakukan oleh pemangku adat dan ninik mamak masing-masing kaum.
Menu makanan yang biasa disajikan berupa masakan yang biasa dihidangkan oleh keluarga-keluarga Minangkabau. Ciri Khas dari makan Bajamba ini adalah makan bersama dalam satu lingkaran yang beranggotakan beberapa orang. Ini melambangkan persatuan dan kesatuan yang terjalin. selain itu juga untuk meningkatkan semangat kebersamaan masyarakat.
Sebenarnya masih banyak lagi tradisi makan bersama di seluruh Indonesia, Ayoo apa nama tradisi makan bersama di daerahmu???
No comments:
Post a Comment